MENYANGGAH BUKU 'TERNYATA AKHIRAT TIDAK KEKAL'

Selasa, 16 Februari 2010



Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang menjanjikan kebahagiaan di surga bagi orang-orang yang bertakwa dan kesengsaraan di neraka bagi orang-orang yang kufur lagi durhaka. Shalawat dan salam kepada Nabi akhir zaman, sebagai penutup para Nabi dan panutan dalam meniti jalan yang lurus, begitu pula kepada keluarga dan para sahabatnya.
Allah Ta’ala berfirman,

فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106) خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107) وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108)

“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Huud: 106-108)

Jika kita melihat ayat di atas, seakan-akan ada yang ganjil. Allah mengisyaratkan surga dan neraka itu ada selama bumi dan langit itu ada. Dari sini bisa diyakini bahwa surga dan neraka itu tidak kekal. Ayat inilah yang menjadi dasar keyakinan Ir. Agus Mustofa (Penulis Buku Tasawuf Modern) dalam bukunya “Ternyata Akhirat Tidak Kekal”[1]. Berikut kami cuplik sedikit perkataan beliau dalam buku tersebut setelah beliau membawakan surat Huud ayat 106-108:

“Ayat di atas bercerita tentang keadaan penduduk neraka dan penduduk surga. Dikatakan oleh Allah, bahwa mereka itu akan kekal di dalam surga atau neraka selama ada langit dan bumi.

Informasi ini, sungguh sangat menggelitik logika kita. Kenapa demikian? Sebab ternyata kekekalan surga dan neraka itu –menurut ayat ini- tergantung pada kondisi lainnya, yaitu keberadaan langit dan bumi alias alam semesta.

Dengan kata lain, akhirat itu akan kekal jika langit dan bumi atau alam semesta ini juga kekal. Sehingga, kalau suatu ketika alam semesta ini mengalami kehancuran, maka alam akhirat juga bakal mengalami hal yang sama, kehancuran.

Tentu, hal ini membuat kita agak shock. Sebab ini telah menggoyang apa yang sudah kita pahami selama ini. Bahwa yang namanya akhirat itu adalah alam baka. Alam yang kekal abadi, dan tidak akan pernah mengalami kiamat lagi. Dan itu telah dikatakan berulang-ulang dalam Al Qur’an.

Akan tetapi, apakah kita tidak percaya kepada firman Allah di atas, bahwa Surga dan Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan bumi? Tentu saja, kita juga nggak berani untuk tidak percaya, sebab kalimat-kalimat di atas demikian gamblangnya: Khaalidiina fiiha maadaamatis samaawaati wal ardhi ... (kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi ...) ” (hal. 234)

Demikian sedikit nukilan dari perkataan beliau, yang kesimpulannya sesuai judul bukunya yaitu akhirat itu tidaklah kekal. Kami sangat tergelitik sekali ingin menyanggah pernyataan beliau di atas dengan

3 Hal yang Mesti Diyakini Mengenai Surga dan Neraka

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Hafizh Al Hakami rahimahullah, keyakinan terhadap surga dan neraka yang mesti diyakini adalah 3 hal. Beliau sebut dalam bait syairnya,

والنَّارُ وَالجَنَّةُ حَقٌّ وَهُمَا ... مَوْجُوْدَتَانِ لاَ فَنَاءَ لَهُمَا

“Neraka dan surga adalah benar adanya. Keduanya telah ada saat ini. Dan keduanya tidaklah fana.”

Berikut sedikit uraiannya.[2]

Pertama: Surga dan neraka itu benar adanya, tidak ada keraguan sedikit pun tentangnya.

Di antara dalilnya,

وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ (131) وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (132) وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133)

“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imron: 131-133)

Kedua: Surga dan neraka sudah ada saat ini.

Tentang surga, Allah Ta’ala berfirman,

أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imron: 133)

Tentang neraka, Allah Ta’ala berfirman,

أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Yang telah disediakan untuk orang-orang kafir.” (QS. Ali Imron: 131). Jika dikatakan “telah disediakan”, berarti keduanya telah ada.

Dari Imron bin Hushain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اطَّلَعْتُ فِى الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ ، وَاطَّلَعْتُ فِى النَّارِ ، فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ

“Aku pernah melihat surga, lalu aku melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah orang-orang miskin. Aku pun pernah melihat neraka, lalu aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.”[3]

Dari Ibnu ‘Abbas, Rofi’ bin Khudaij, ‘Aisyah dan Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ ، فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ

“Sakit demam berasal dari panasnya jahannam. Oleh karenanya, dinginkanlah demam tersebut dengan air.”[4]

Ketiga: Surga dan neraka itu kekal karena Allah yang menghendaki keduanya untuk kekal. Keduanya tidaklah fana. Banyak sekali dalil yang membicarakan hal ini, berikut kami sebutkan sebagiannya.

Tentang surga, Allah Ta’ala berfirman,

خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100)

Tentang neraka, Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا ,إِلَّا طَرِيقَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka, kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS. An Nisa’: 168-169)

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ ، وَ أَهْلُ النَّارِ النَّارَ ، ثُمَّ يَقُومُ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ يَا أَهْلَ النَّارِ لاَ مَوْتَ ، وَيَا أَهْلَ الْجَنَّةِ لاَ مَوْتَ ، خُلُودٌ

“Jika penduduk surga telah memasuki surga dan penduduk neraka telah memasuki neraka, kemudian seseorang akan meneriaki di antara mereka, “Wahai penduduk neraka, tidak ada lagi kematian untuk kalian. Wahai penduduk surga, tidak ada lagi kematian untuk kalian. Kalian akan kekal di dalamnya.”[5]esaikan tulisan ini karena ingin mengharapkan wajah-Nya yang mulia.Awal Sanggahan dari Mustofa Bisri

Buku “Ternyata Akhirat Tidak Kekal” sebenarnya sudah dikritisi lebih terlebih dulu oleh A. Mustofa Bisri. Berikut pemaparan beliau ketika memberikan pengantar untuk buku tersebut.

“Yang paling menarik tentu kesimpulan Agus Mustofa tentang ketidak-kekalan Akhirat, yang karenanya kemudian menjuduli bukunya dengan “Ternyata Akhirat Tidak Kekal” ini. Kesimpulannya itu antara lain didasarkan pada Q.S. 11 Hud: 107 dan 108, di mana -menurut pemahaman Agus- kekekalan mereka yang berbahagia di sorga maupun celaka di neraka digantungkan “kepada kondisi lainnya, yaitu keberadaan langit dan bumi alias alam semesta”.


berikutnya baca link dibawah ini'
http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/2900-menyanggah-buku-ternyata-akhirat-tidak-kekal.html

6 komentar:

OSHI mengatakan...

subhanallah...
follow me..

Harin mengatakan...

siap gan....
suwun....

Jeffry Adityatama mengatakan...

Pro dan kontra emg udah biasa,
Le, fitur komenmu koq aneh, g isoh mmasukkan name & URL??

Harin mengatakan...

otomatis njupuk saka accountmu....
suwun wis kmen...

Skima mengatakan...

siapa yang kekal ALLAH atau AKHIRAT ?

Unknown mengatakan...

Anekdot ini ditulis oleh seorang Pemulung kebenaran, inilah Kisah perdebatan antara orang sok tahu dan sok pintar, tapi untung si embah yang bijaksana yang mengajarkan mereka untuk bertauhid
Inilah kisahnya
Apa definisi kekal ???
Sok tahu : Siapa yang Zat yang Maha Kekal ?
Sok Pintar : Tuhan
Sok Tau : Kekal itu apa ?
Sok Pintar : Kekal itu hidup abadi, Zat yang awal dan yang akhir
Sok Tahu : Siapa yang menciptakan surga dan neraka ?
Sok Pintar : yang menciptakan adalah TUHAN
Sok Tahu : surga dan neraka apa itu kekal ?
Orang pintar : Surga dan neraka itu kekal
Sok tau : kalau dimaksud kekal kan berarti hidup abadi jadi yang awal dan yang akhir, berarti kapan surga dan neraka itu mulai diciptakan ?
Sok Pintar : itu urusan TUHAN, jangan ditanyakan !!!
Orang Tahu : ?????? ,,,,,,, Tuhan itu ada berapa ???
Sok Pintar : ada Satu
Sok tau : Berarti yang kekal kan Cuma satu, apa surga dan neraka itu TUHAN ?
Sok Pintar : Surga dan neraka bukan TUHAN, surga dan neraka diciptakan TUHAN
Sok Tahu : Aneh ???
Lalu datang orang bijaksana
Si embah : jangan berdebat sok tau dan sok pintar ??? Mari kita bertauhid !!!
Sok tau dan sok pintar : ”apa itu tauhid mbah ?”
Si embah : Tauhid itu mengesakan TUHAN, Jangan menDua – Duakan Tuhan dengan Ciptaan-Nya. Yang Maha Tahu itu Yang Cuma SATU, jadi jangan Dua-Duakan yang SATU. Surga dan Neraka itu Hanya yang Maha Tahu, kapan mulai diciptakan dan kapan diakhiri , dan yang Maha tahu adalah yang SATU, Tuhan yang Maha Tahu itu yang awal dan dan Akhir, jadi yang pantas disebut KEKAL adalah yang Maha SATU yang Maha Tahu yaitu ALLAH SWT.
Sok tahu & sok pintar : ALLAH MAHA KEKAL !!!
Si mbah : bagus bertauhidlah, biar masuk Sorga kalau sesat nanti masuk neraka !!!
Sok tahu & sok pintar : ALLAH MAHA KEKAL !!!
Simbah : Alhamdulillah 3x

Posting Komentar

Dapet duit cuma dengan lihat website???

 
Theme by New wp themes | Bloggerized by Dhampire